Gedung e-Building Jl. Suryopranoto No.2 Ruko Harmoni Plaza Blok I No.1-4 Jakarta Pusat
  • 021 - 632 3399
  • info@cae-indonesia.com
  • Masuk

Testimoni

Testimonial

  • image

    "Saya Henny berdomisili di Medan, Ibu dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang saat ini berusia 18 tahun. Teringat saat anak masih berusia 1 tahun, disaat dia memerlukan penanganan khusus, tempat terapi yang ada saat itu sangat lah terbatas. Kita sebagai orang tua tentu saja selalu berusaha mencari solusi yang terbaik buat anak, sampai suatu hari 10 tahun yang lalu tepatnya tahun 2013 saya mengenal CAE dari salah satu temen, dimana kita bisa belajar disana bagaimana cara menangani anak berkebutuhan khusus. Saya sangat tertarik kemudian saya juga bergabung untuk belajar karena selain anak diterapi oleh para terapis kita sebagai orangtua juga tetap harus turun tangan sendiri supaya anak kita bisa berkembang lebih baik lagi. Dan setelah belajar, saya sangat berterima kasih kepada CAE karena saya bener-benar dibekali pengetahuan yang sebelumnya saya tidak pernah mendapatkannya. Walaupun pembelajarannya cukup singkat dan terbatas justru dari sinilah berkelanjutan tersentuh, tergerak sendiri ingin belajar lagi untuk menambah ilmu. Akhir kata saya ingin berbagi disini karena saya bener-benar merasakan manfaat dari pembelajaran di CAE yang membuka wawasan kita, dan kita bisa lebih memahami dan mengerti kondisi anak-anak berkebutuhan khusus terutama anak sendiri."

  • image

    "Saya pribadi masih menggunakan storyplay, terutama dengan klien yang berusia 10 tahun ke atas s/d yang sejauh ini usia 16 tahun (biasanya untuk anak yang mengalami anxiety, dan yang paling parah saya pernah tangani saat ini adalah self harm, dengan menyayat tangan) Saya suka menggunakan story play karena banyak faktor, seperti cukup ringkas (hanya seperti melakukan art and craft pada anak), seperti ice breaker (terutama pada anak yang pendiam), tidak membutuhkan tanya jawab yang detail untuk mengorek informasi (dimana kalau kita konseling, biasanya kadang anak merasa was was), dan anak merasa lebih nyaman (menurut pandangan saya), serta metode dalam storyplay bervariasi, tidak perlu kaku dan kita bisa memilih jenis yang mana yang cocok untuk klien (atau ketika kita kurang mempersiapkan alat2, kita hanya butuh kertas dan pensil warna atau crayon!). Keefektifannya bagus sekali, dimana sering saya jumpai: anak menjadi lebih rileks dan calm down (terutama saat membuat mangkok masalah dari clay), lebih terbuka (dimana mereka jadi lebih mau cerita dari drawing yang mereka lakukan), dan mereka juga mau balik untuk konseling lagi (its means they like it). Sejauh ini, saya merasa sangat bersyukur mengikuti storyplay, dan berharap bs mengikuti level 2 di tahun depan (jika tidak ada halangan) "

  • image

    "Saya Priskilla seorang pendidik yang bekerja di Taman Pengasuhan Anak (TPA) mom’s Care , Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Firdaus dan Sekolah Dasar (SD) Widya Kirana dibawah naungan Yayasan ELIM Kudus, Sangat bersyukur saya bisa mengenal Lembaga pendidikan dan pelatihan Cipta Aliansi Edikasi (CAE) Indonesia. Saat saya memutuskan untuk mengambil pelatihan tentang Early Childhood Batch saya kwatir jika saya tidak mengerti dan saya beragapan pasti hanya teori saja yang didapat karena prosesnya hanya melalui online. Tapi puji tuhan tidak sesuai apa yang saya pikirkan, saat saya mengikuti dari awal pembelajaran hingga lulus, materi pembelajarannya sangat luar biasa bagus dan keren karena tidak hanya teori yang diberikan tetapi banyak kasus-kasus yang diberikan, para pengajarnya juga sangat berpengalaman. Akhirnya basic pendidikan yang saya terima dari CAE menjadikan pondasi saya lebih kuat dalam melangkah saat menangani anak berkebutuhan khusus."

  • image

    "Saya Martha Sonya Kusumadewi. Saya menempuh kuliah S1 Psikologi di Universitas Maranatha, Bandung. Karena passion saya yang terus bertumbuh untuk anak berkebutuhan khusus dan ketertarikan saya yang kuat dengan dunia pendidikan, saya kemudian menempuh pendidikan S2 di University of Queensland, Australia, major in inclusive education and special needs. Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2011, saya sempat berprofesi sebagai guru dan kemudian menjadi terapis edukasi bermodalkan gelar sertifikasi yang saya dapatkan sebagai Educational Therapist dari University Of California, Riverside. Selama berprofesi sebagai terapis bagi anak-anak berkebutuhan khusus dengan pendekatan terapi edukasi, saya banyak melihat anak-anak yang sangat terbantu perkembangannya. Namun ada satu hal dimana saya merasakan bahwa terapi edukasi tidak “tajam” untuk membantu anak dengan masalah sosial emosi. Saya pun ingin melengkapi kompetensi saya. Hal ini menjadi motivasi bagi saya untuk kemudian di tahun 2019 menempuh pendidikan Postgraduate Certificate in Therapeutic Play Skill. Dalam masa ini, ketika mempraktekkan play therapy dan menjalani clinical hours, saya sudah dapat merasakan dan melihat “the magic in play” yang kemudian berdampak sangat baik dalam membantu anak-anak. Tidak hanya itu, dampak yang positif pun dapat dirasakan dan dialami oleh orang tua. Intervensi yang tepat menggunakan play therapy untuk men-support kesehatan mental anak kemudian juga memberi dampak yang positif terhadap kemampuan anak belajar. Melanjutkan ke Postgraduate Diploma in Play Therapy di tahun 2021, lebih memperlengkapi saya untuk membantu anak-anak dengan resiko tinggi, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Banyak anak berkebutuhan khusus memiliki kendala dalam berkomunikasi dua arah. Hal ini tidak menjadi penghalang dalam proses play therapy karena “play is the child’s language”. Anak-anak berkebutuahn khusus justru terfasilitasi untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri mereka apa adanya dan secara aman ketika mereka bereksplorasi di dalam play room. Proses mereka di dalam sesi-sesi play therapy (special time) kemudian mendukung beragam aspek perkembangan lain."

  • image

    "Saya mengikuti kelas Postgraduate Certificate in Therapeutic Play tahun 2019. Saat itu saya baru membangun keluarga kecil saya dengan dua anak balita dan baru saja ditinggal oleh Papa saya. Saya mengikuti kelas itu dengan bersemangat karena tertarik dengan metodenya namun tidak berharap terlalu banyak, tapi ternyata pengalaman yang saya alami merubah hidup saya. Saya belajar bukan hanya cara membantu anak-anak dalam menangani masalah emosi dan perilaku mereka melalui terapi bermain tapi bagaimana menjalankan kehidupan dengan lebih baik. Bagaimana menjadi seorang mama, istri, anak, teman, yang lebih mindful dan playful, saya juga memproses griefing saya dari ditinggal Papa, dan belajar menjalankan kehidupan dengan lebih seimbang. Saya mendapatkan keluarga baru yaitu teman-teman di kelas, pengajar yang luar biasa, dan team di CAE. Melalui kelas ini, saya belajar mengenal diri saya dan terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menemukan passion saya yaitu membantu anak-anak dalam bertumbuh menjadi diri mereka sendiri dalam versi yang terbaik. Saya banyak terkagum-kagum akan kekuatan dari terapi bermain. Dalam ruangan terapi, saya banyak membantu anak-anak yang pemalu, dibully, aggressive, mengalami kehilangan (griefing), hiperaktif dan semua teori yang saya pelajari di kelas bisa saya praktekkan. Saat saya mempraktekkannya, di situ saya mengerti keajaiban otak manusia dan betapa powerfulnya hati yang tulus dalam menyembuhkan. Karena saya jatuh cinta pada pekerjaan saya dan ingin bisa membantu banyak orang yang memerlukan terapi bermain lebih dalam, maka tahun 2022 saya mengambil kelas Postgraduate Diploma in Play Therapy dan lagi-lagi kelas ini membuat saya semakin takjub akan kekuatan creative art dalam membantu kehidupan manusia. Di kelas diploma saya bertemu lagi dengan keluarga baru dengan berbagai background mulai dari guru, dokter, psikolog dan dosen. Kami melakukan sharing bersama di tempat yang aman, saling membangun, dan belajar lebih dalam lagi mengenai keajaiban dari play therapy. Saat ini saya mendirikan Mindfulness Bandung, yaitu tempat dengan layanan play therapy dan filial di Bandung dengan harapan bisa membantu banyak anak, remaja, dan dewasa untuk menemukan bintang terbaik dalam diri mereka. Saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas Postgraduate Certificate in Therapeutic Play Skills dan Postgraduate Diploma in Play Therapy dan bisa bekerja sebagai Play Therapist, terima kasih Ibu Alice Arianto yang telah membawa Play Therapy ke Indonesia, terima kasih pada seluruh team Cipta Aliansi Edukasi."

  • image

    "Saya berkesempatan mengikuti pelatihan pendidikan inklusif yang di selenggarakan oleh CAE Indonesia untuk mengembangkan metode dan program yang dapat saya gunakan dalam pekerjaan saya. Tim pengajar dan pemberi materi yang profesional di bidang nya, modul yang mudah dimengerti serta cara mengajar nya menyenangkan, sehingga banyak ilmu yang saya dapat setelah mengikuti pelatihan ini. Terimakasih CAE Indonesia"

« 1 2 3 4 5 6 »